Tidak  tahan dengan perlakuan bejat yang lakukan dilakukan oleh ayah dan abang  kandung sendiri sejak umur 7 tahun. Sebut saja namanya Santi (15) warga  Tegalsari Kelurahan Air Jamban Kecamatan Mandau, Kabupaten melaporkan  ayah dan abang kandung ke Polres Bengkalis. 
Santi, anak baru gede (ABG) hanya mengenyam pendidikan kelas I SD  sengaja disetubuhi oleh darah dagingnya sendiri. Semula hanya disetubuhi  oleh abang kandungnya, derita bathin si Santi semakin bertambah,  tatkala si ayah kandung turut serta menggaulinya.

   Perlakuan tidak terpuji dan terlaknat dialami Santi sejak delapan  tahun silam menjadi budak nafsu abang kandungnya Md (20). Masih  menyimpan rahasia karena diancam akan dipukul oleh si abang kandung.  Santi pun berharap mendapat perlindungan dari sang ayah, namun yang  terjadi ayahnya pun Il (50) ikut menggarapnya.
Tak  tahan dengan penderitaan batin, akhirnya kepada tetangga di depan  rumahnya Lia, menceritakan seluruh penderitaan hidudnya menjadi budak  nafsu ayah dan abangnya sendiri. Sehingga, Santi dan Lia melaporkan  kedua pelaku ini pun ke Polisi Sektor Mandau.
Kini  kasus pencabulan oleh ayah dan abang kandungnya tersebut tengah  bergulir di persidangan PN Dumai. Banyak pihak prihatin dan akan terus  mendukung memberikan perlundungan terhadap korban. Seperti dari P2TP2A  (Pemantapan dan Pengembangan Pusat Pelyanana Terpadu Pemberdayaan  Perempuan dan Anak) Propinsi Riau dan Kabupaten Bengkalis, Dinas  Pemberdayaan Perempuan (BPP) Kabupaten Bengkalis dan Dumai, LSM, ulama.  Bahkan P2TP2A pada sidang yang digelar Selasa (8/2/11) lusa akan  mendatangkan pskilolog untuk mendampingi korban.
"Kita  akan terus mengawal persidangan kasus ini. Karena korban masih muda,  bahkan sudah mengalami kekerasan seks sejak umur 7 tahun, yang melakukan  malah bapak dan abang kandung pula," tegas Kepala BPP Bengkalis Hj.  Farida Hamid didamping Rahmi kepada wartawan Minggu (6/2/11).  Ditambahkan Rahmi, jika kasus kekerasan seks terhadap anak di Kabupaten  Bengkalis cukup banyak, Karena itu keberadaan P2TP2A di daerah ini perlu  dimaksimalkan.
 
No comments:
Post a Comment