Friday, November 25, 2011

Tak Mampu Berobat Nekat Memilih Menyayat Perutnya Sendiri

     
  Putus asa karena penyakitnya tidak kunjung sembuh Sunarto (51) Warga Desa Tumpang krasak Kecamatan Jati, Kudus Selasa (22/11) siang memilih mengakhiri hidupnya, Ironisnya, Duda satu anak dan satu cucu ini memilih mengakhiri hidupnya dengan cara menyayat perutnya sendiri menggunakan pisau dapur.
  Kejadian yang sempat menggegerkan warga desa tersebut, pertama kali diketahui oleh bapak kandungnya Surahmad (70). Menurut penuturan kakek yang pendengarannya sudah tidak normal ini,Siang sekitar pukul 13:00 WIB. dia melihat darah bercampur air mengalir dari kamar mandi.
  Setelah dilihat. didalam kamar mandi anak pertama dari dua bersaudara ini sudah tergeletak dengan perut terburai, Karena tidak tahu apa yang mesti di perbuat, sang bapak keluar untuk memberitahukan kejadian tersebut kepada tetangganya.
  Setengah jam kemudian tepatnya pukul 13:30 WIB, Surahmad beserta tetangganya datang bermaksut memberikan pertolongan. Namun ketika itu diketahui Sunarto sudah dalam kondisi tidak bernyawa lagi.
  Kemudian, warga memberitahukan kejadian tersebut kepada perangkat desa setempat dan diteruskan ke polsek Jati. Petugas yang datang ke lokasi kejadian, Langsung mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk dilakukan penyelidikan.
  Dari hasil olah TKP yang dilakukan oleh petugas Unit Identifikasi Polres Kudus, Tidak ditemukan adanya dugaan pembunuhan dalam kejadian ini. Hal tersebut dikuatkan saksi - saksi yang menyebutkan pelaku sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara menyayat perutnya.
  'Menurut keterangan orangtua pelaku, anak pertamanya itu sehari sebelumnya, sudah mencoba bunuh diri namun ketahuan oleh anggota keluarganya dan bisa dicegah", terang petugas sentra pelayanan kepolisian (SPK) polres Kudus yang datang ke lokasi.
  Keterangan tersebut di kuatkan Surahmad. Menurutnya Sunarto memang sudah lama mengidap penyakit kencing manis (Diabetes). Penyakit yang diderita lelaki yang sebelumnya bekerja sebagai supir truk ini diperparah karena komplikasi jantung dan paru - paru.
  Krena sudah dua tahun silam anaknya sudah berhenti sebagai supir karena penyakitnya, sehingga duda dengan satu anak ini tidak memiliki cukup uang untuk berobat, Untuk penyembuhan penyakitnya ini. Anaknya hanya mampu membeli obat atau jamu sesuai kemampunnya yang dibeli di warung dekat rumahnya.
  Dengan mimik sedih, Surahmad juga menceritakan bahwa setelah ditinggal mati istrinya Nur Hasanah dua tahun silam, Sunarto seperti kehilangan pegangan. Selaian karena tidak ada tempat saling berbagi rasa, penyakitnya juga terus menggerogoti kesehatannya.
  Kabar meninggalnya Sunarto dengan cara bunuh diri ini sempat membuat kaget para tetangganya, Salah satu tetangga sekaligus teman mengobrol pelaku Sarjoko (35) mengatakan selama ini bapak satu anak hasil perkawinannya dengan Nur Hasanah ini orangnya baik.
  " Saya tidak menyangka Pak Narto meninggal dengan cara yang sangat mengenaskan seperti ini . Selama ini dia cukup baik dengan tetangga serta tidak pernah ada masalah." Katanya.
  Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis dari puskesmas Ngembalrejo, dipastikan kematian Sunarto akibat kehabisan darah karena lukanya cukup parah, Selain luka tersebut tidak di temukan tanda - tanda luka penganiayaan di bagian tubuh yang lain.
 

No comments:

Post a Comment